Dianggap Menghina Putin, Wanita Ini Harus di Penjara

Dianggap Menghina Putin, Wanita Ini Harus di Penjara

Dianggap Menghina Putin, Wanita Ini Harus di Penjara – Seorang wanita dihukum era percobaan dua th. oleh pengadilan Rusia . Dia dinyatakan bersalah gara-gara menodai makam orang tua Presiden Rusia Vladimir Putin bersama dengan catatan yang menghina. Irina Tsybaneva, seorang pensiunan berusia 60 th. asal St Petersburg, udah meninggalkan catatan di makam orang tua Putin, Vladimir Spiridonovich Putin dan Maria Ivanovna Shelomova. Catatan ditempatkan Tsybaneva di kuburan yang dijaga tepat pada malam ulang th. Putin pada bulan Oktober lalu. “Orang tua berasal dari seorang maniak, bawa dia ke tempatmu. Dia membawa dampak begitu banyak rasa sakit dan masalah. Seluruh dunia berdoa untuk kematiannya. Kematian untuk Putin. Anda daftar sbobet membesarkan monster dan pembunuh,” bunyi catatan tersebut.

Dianggap Menghina Putin, Wanita Ini Harus di Penjara

Tsybaneva dalam sidang hari Kamis selanjutnya mengaku bersalah meninggalkan catatan itu, tapi mengeklaim bahwa tindakannya tidak dimotivasi oleh kebencian politik, melainkan kesedihan setelah saksikan berita tentang perang Rusia bersama dengan Ukraina. “Setelah melihat berita itu, saya diliputi rasa takut, saya menjadi amat tidak sedap badan,” kata Tsybaneva di pengadilan Slot Gacor Hari Ini. “Ketakutan itu begitu kuat agar saya tidak mampu mengatasinya, dan ini bisa saja keliru saya. Saya nyaris tidak ingat menulisnya [catatan], saya tidak ingat teks itu sendiri,” ujarnya, layaknya dikutip berasal dari Novaya Gazeta Europe, Sabtu (13/5/2023). “Saya memahami bahwa saya menyerah pada emosi saya dan jalankan tindakan yang tidak rasional. Saya menyesal bahwa tindakan saya mampu menyinggung atau pengaruhi seseorang.” Tsybaneva terhitung mengatakan dia tidak percaya catatan itu dapat keluar atau menarik perhatian gara-gara digulung dalam tabung kecil dan ditempatkan agak jauh berasal dari kuburan.

Sanksi Hukuman 3 Tahun Penjara

Jaksa penuntut udah meminta hukuman percobaan tiga th. untuk Tsybaneva. Namun pengacaranya mengatakan Tsybaneva tidak menodai kuburan secara fisik atau mencari publisitas atas tindakannya. Tsybaneva, yang bonus new member 100 awalnya ditempatkan di bawah tahanan rumah dan dilarang online dan juga dilarang mendatangi Pemakaman Serafimovskoe di St Petersburg, tidak memiliki rencana untuk mengajukan banding atas putusan tersebut. Kasus Tsybaneva adalah yang terbaru berasal dari tambah banyak persoalan di mana warga Rusia melanggar undang-undang sensor negara yang keras. Kremlin memperkenalkan pergantian besar pada undang-undang sensor tak lama setelah memerintahkan puluhan ribu tentara menginvasi Ukraina Februari 2022. Vyacheslav Volodin, seorang menteri senior pemerintah, mengatakan dia memperkuat undang-undang untuk menjamin keamanan negara dan warga negara. Menurut undang-undang itu, mendiskreditkan tentara mampu dihukum hingga lima th. penjara, sementara menyebarkan Info palsu yang diketahui tentang perihal itu mampu menarik hukuman penjara 15 tahun.