Sejarah Gereja Katedral Medan
Gereja Katedral merupakan simbol sebuah keuskupan. Maka dari itu Gereja Katedral memiliki peran yang sangat penting. Mengapa di sebut Gereja Katedral? Karena di gereja tersebut terletak takhta uskup atau kursi uskup. login sbobet Kata Katedral berasal dari bahasa Latin yakni cathedra: tempat duduk atau kursi.
Demikian halnya Gereja Katedral St Perawan Maria Tak Bernoda Asal Medan, Sumatera Utara. Pada awal berdirinya Gereja Katedral Medan di tahun 1879. Saat itu Gereja Katedral Medan adalah slot sebuah gubuk beratap daun rumbia dan ijuk tempat beribadat puluhan umat Katolik (yang mayoritas suku India-Tamil dan Belanda) di Jl Pemuda No 1 (dulu di sebut dan di kenal sebagai Jl Istana).
Karena melihat perkembangan jumlah umat yang pada tahun 1884 sudah berjumlah 193 orang, maka sejak tahun itu sudah di pikirkan bagaimana memperbaiki dan memperbesar gubuk beratap daun rumbia dan ijuk tersebut. Akhirnya pada tahun 1905, ketika umat Katolik sudah berjumlah 1200 orang, pembangunan Gereja yang seperti sekarang ini mulai di lakukan.
Pembangunan Gereja pada tahun 1905 tersebut di prakarsai dan di laksanakan oleh para Pastor Ordo Jesuit yang bekerja di Medan. Gereja Katedral ini pada waktu itu di bangun dengan dinding batu, beratap seng dan sebagian roulette online live masih beratap daun rumbia dan ijuk serta di resmikan pada bulan Nopember tahun itu juga.
Namun pada tanggal 3 Juli 1912 Pater Fischer S.J. meninggalkan pastoran ini setelah menyerahkan reksa Pastoral kepada Kapusin pertama. Lalu sejak 30 Januari 1928, Gereja ini di perluas 6 m dengan menambah situs slot online terbaru bagian panti imam, ruang pengakuan dosa serta dengan pelataran depan dan menara.
Perluasan dan pembangunan permanent pada tahun 1928 tersebut di rancang oleh arsitek Belanda yang bernama Mr. Han Groenewegen dan di laksanakan oleh Mr. Langereis. Hasil dari rancangan arsitek dan pelaksanakan tersebut yang dapat di lihat saat ini, yang menjadikan Gereja Katedral di Jl Pemuda No 1 Medan (di kenal dengan sebutan Gereja Katedral) sebagai salah satu bangunan tua bersejarah dan bernilai arsitek yang tinggi di kota Medan ini.
Ada satu bangunan tua lain di sisi kanan dari Gereja Katedral. Bangunan tersebut adalah rumah tempat tinggal para pastor slot terbaru yang biasa di kenal dengan sebutan pastoran. Pastoran Katedral di bangun pada tahun 1906 berdinding kayu dan juga beratap rumbia dan ijuk. Barulah dalam masa selama tahun 1964 – 1965 bangunan pastoran tersebut di ganti dengan gedung permanen. Demikian sejarah dari Gereja Katedral Medan yang panjang.